Dedi Mulyadi.
KARAWANG, KABARBANDUNG.COM- Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyampaikan agar penerapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah dihentikan karena sudah
tidak efektif.
"Kondisi sekarang sudah tidak efektif. Saya mengusulkan PSBB diganti
dengan karantina komunal berbasis RW dan desa," katanya dalam sambungan
telepon dari Karawang seperti dikutip KabarBandung.com dari Antara.
Ia mengatakan melalui karantina komunal, di setiap desa mulai tingkat RW
disediakan tempat karantina, pos penjagaan, alat pelindung diri,
ambulans dan alat pengukur suhu tubuh. Bahkan disarankan agar tes swab
dilakukan di tingkat RW.
Dengan karantina komunal itu setiap pengurus RW menutup sendiri
daerahnya masing-masing sehingga saat ada orang yang masuk ke kampungnya
diperiksa terlebih dahulu.
Menurut dia, masyarakat desa dikenal mandiri dan mereka bisa menjaga
kampungnya sendiri, membangun jalan sendiri, membangun pos ronda
sendiri, dan bahkan bisa membuat sistem sendiri. Konsep karantina
komunal tersebut kini tengah dilaksanakan di Purwakarta.
Dedi menyatakan kalau karantina komunal itu bisa jauh lebih efektif
dibandingkan dengan PSBB yang kini diterapkan di sejumlah kabupaten/kota
di tanah air.
Legislator dari Partai Golkar ini mengatakan PSBB kini sudah tidak
efektif karena beberapa hal di antaranya ada kebijakan pemerintah pusat
yang melonggarkan transportasi.
Pelonggaran transportasi membuat interaksi orang semakin tinggi dan
banyak. Sementara PSBB bertujuan untuk menekan jumlah orang berinterkasi
baik antar-individu maupun antar-wilayah.
Tetapi lalu lintas mobil tetap bisa lolos pos pemeriksaan di tengah PSBB. Penjagaan ketat hanya dilakukan pada jam-jam tertentu.
Ia juga menyampaikan kalau PSBB tidak efektif karena aturannya terlalu
panjang dan lama, sehingga berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat.
Di sisi lain, ada kebijakan yang berbenturan, yakni PSBB dan
kelonggaran transportasi. Kondisi itu membuat masyarakat bingung.
"Sektor ekonomi jadi terhenti kalau kebijakan PSBB terlalu lama," kata Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta ini juga mengatakan kebijakan PSBB tidak
sepenuhnya ditaati masyarakat. Seperti satu toko buka, tetapi toko lain
tutup. Orang berkerumun di satu toko yang buka, dan itu tidak ada
artinya PSBB untuk menekan interaksi manusia.
Alasan lain PSBB sudah tidak efektif adalah kebijakan itu malah memicu
problem sosial akibat bantuan dampak corona yang tak merata dan salah
sasaran.
"Daripada tidak jelas, ya sudah hentikan saja PSBB, karena membingungkan masyarakat oleh regulasi yang aneh-aneh," kata Dedi.
Dampak lain dari PSBB adalah membuat aparat jenuh saat menjaga pos
pemeriksaan, sehingga mudah emosi ketika menghadapi masyarakat yang
bandel. Tapi sisi lain, masyarakat juga mulai jenuh karena tak bebas
berpergian.(Ant/KBC)
Post Top Ad


Home
Covid-19
Dedi Mulyadi
Kabar Bandung
Karantina Komunal
Kesehatan
Lingkungan
News
Politik
PSBB
Terkini
Virus Corona
PSBB tidak efektif, Dedi Mulyadi Sarankan Ganti dengan Karantina Komunal
PSBB tidak efektif, Dedi Mulyadi Sarankan Ganti dengan Karantina Komunal
Editor
Mei 11, 2020
Covid-19,
Dedi Mulyadi,
Kabar Bandung,
Karantina Komunal,
Kesehatan,
Lingkungan,
News,
Politik,
PSBB,
Terkini,
Virus Corona,
Share This
Tags
# Covid-19
# Dedi Mulyadi
# Kabar Bandung
# Karantina Komunal
# Kesehatan
# Lingkungan
# News
# Politik
# PSBB
# Terkini
# Virus Corona
Share This

About Editor
Virus Corona
Label:
Covid-19,
Dedi Mulyadi,
Kabar Bandung,
Karantina Komunal,
Kesehatan,
Lingkungan,
News,
Politik,
PSBB,
Terkini,
Virus Corona
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar